Jumat, 02 Oktober 2015

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial






Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Pertama dan utama sekali, mari kita ucapka puji dan syukur atas terselesaikanya tugas makalah ini yang berjudul “Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial” kepada tuhan kita Allah swt, yang telah memberikan rahmat-Nya hingga kita bisa menyelesaikan makalah ini, juga kepada imam kita, pemimpin umat islam, Rasul kita, Nabi kita yaitu Nabi Muhammad saw, yang telah memberikan banyak contoh tentang makalah ini,  tak lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada dosen, atas petunjuk-petunjuk yang ia berikan, keluarga yang membuat saya mampu menyelesaikan makalah ini, secara financial dan moral, hingga saya bisa menyelesaikan makalah sampai pada tahap penyelesaian. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.


Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua

                                                                                                            Depok, 2 Oktober 2015
                                                                                                                         Penyusun,


                                                                                                                  Lanang Ragil Mathriul



DAFTAR ISI

KATA PENG.ANTAR.................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Manusia ..................................................................................1
2.1.2 Pengertian Manusia secara sisi umum.....................................1
2.1.3 Pengertian Manusia secara sisi bahasa....................................1

2.1.4 Pengertian Manusia secara sisi Psikologi   .............................1
2.1.5 Pengertian Manusia menurut para ahli....................................1
2.2 Manusia sebagai Makhluk Individu ..........................................1
2.3 Manusia sebagai Makhluk Sosial .............................................1
3.2 Manusia sebagai Makhluk Sosial .............................................1
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar belakang 

  Manusia adalah makhluk individu, hal ini dinyatakan sebagai berikut dikarenakan manusia memiliki cara berpikir mereka tersendiri, manusia melakukan sesuatu dikarenakan ia menyatakan bahwa mereka membutuhkanya, baik itu pokok, sekunder , ataupun tambahan
 Manusia memilki ke individualitasnya dikarenakan, manusia menyadari perbedaan tingkah laku antara dia dan orang lain, mereka memiliki keunikan ata ciri khas. dan masing-masing manusia memiliki pendirianya tersendiri. oleh karena itu manusia tidak bisa disamakan.

 Manusia juga makhluk sosial, ini terjadi karena manusia membutuhkan satu sama lain di kehidupanya, tidak mungkin seorang manusia, bisa bertahan hidup tanpa bersosialisasi, dengan manusia lainya, karena manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan dengan sendirinya, oleh karena itu dibutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi, baik itu pokok, sekunder, ataupun tambahan

1.2 Tujuan 
 Tujuan yang dituju di makalah ini :
1 Agar mengetahui definisi manusia sebagai makhluk sosial dan individu
2.Untuk mengetahui, apa keseharian manusia yang melahirkan sifat sosial dan individu mereka
3. Membedakan dan menyambung apa itu manusia sebagai makhluk sosial dan individu 
4. Mengetahui perkembangan manusia yang terjadi di sekitar individu dan sosial

BAB II LANDASAN TEORI 
  2.1 Manusia
Pada bab ini akan dijelaskan beberapa definisi manusia dari berbagai sisi
 2.1.2 Pengertian Manusia secara sisi umum
  Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
 2.1.3 Pengertian Manusia secara sisi bahasa 

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
 2.1.4 Pengertian Manusia secara sisi Psikologi  
 Dalam pendapat psikologi modern bahwa manusia selain merupakan makhluk biologis yang sama dengan makhluk hidup lainnya, adalah juga mkhluk yang mempunyai sifat-sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia lainnya.
 2.1.5 Pengertian Manusia menurut para ahli
-NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.-
-ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”. 
-UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
-SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. 
-KEES BERTENS
 Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan 
-I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.-
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan. 
-ERBE SENTANU
 Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain. 
-PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
 2.2 Manusia sebagai Makhluk Individu
 Manusia memiliki keunikan. Setiap anak manusia sebagai individu
ketika dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi diri sendiri yang berbeda dari
yang lain. Tidak ada diri individu yang identik dengan orang lain di dunia ini. Bahkan
dua anak yang kembar sejak lahir tidak bisa dikatakan identik. Karena adanya
individualitas ini maka setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita,
kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda
 2.3 Manusia sebagai Makhluk Sosial
 Bahwa setiap manusia dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk hidup bersama
dengan orang lain. Manusia dilahirkan memiliki potensi sebagai makhluk social. Menurut
Immanuel Kant, manusia hanya menjadi manusia jika berada di antara manusia. Apa
yang dikatakan Kant cukup jelas, bahwa hidup bersama dan di antara manusia lain, akan
memungkinkan seseorang dapat mengembangkan kemanusiaannya. Sebagai makhluk
social, manusia saling berinteraksi. Hanya dalam berinteraksi dengan sesamanya, dalam
saling menerima dan memberi seseorang menyadari dan menghayati kemanusiaannya.
 2.3 Interaksi Sosial 
 Interaksi sosial merujuk pada lingkungan dimana seseorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, teman dan kelompok sosial lain yang lebih besar.
Seseorang yang sehari-harinya bergaul dengan lingkungan temannya yang bekerja buruh kasar di sebuah proyek memiliki kebiasaanyang khas bagi kelompoknya. Begitu pula dengan orang yang lingkungan sosialnya 


 BAB 3 PEMABAHASAN

3.1 Manusia sebagai Makhluk Individu
A. manusia sebagai makhluk individu
 Individu berasal dari kata in dan divided. Dalam bahasa inggris in salah satunya berarti tidak, sedangkan divided berarti terbagi. Jadi, individu berarti tidak terbagai atau kesatuan.
 Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang artinya adalah yang tak terbagi, jadi merupakan sebuah sebutan yang dapat dipakai untuk menyatukan sebuah kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusiasebagai satu kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi melainkan kesatuan yang tak terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering digunakan sebagai sebtuan “orang-seorang” atau “manusia perorangan”. Individu merupakan kesatuan aspek jasmani dan rohani. Dengan kemampuan kerohaniannya individu dapat berhubungan dan berfikir serta dengan pikirannya mngendalikan dan memimpin kesanggupan akali dan kesanggupan budi untuk mengatasi segala masalah dan kenyataan yang sedang dialaminya.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur jiwa dan raga. Seseorang dikatakan makhluk individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika dalam dirinya unsur-unsur tersebut tidak menyatu maka tidak bisa dikatakan sebagai makhluk individu.
Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas, tidak ada manusia yang mirip sekali.dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir kembar.
Walaupun secara umum manusia memiliki perangkat fisik yang sama. Tetapi kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat dan lain-lainnya. Kita dapat membedakan seseorang dari lainnya berdasarkan perbedaaan-perbedaan yang ada, baik pada perbedaaan fisik maupun psikis.
Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Lewat ciri-ciri fisik seseorang pertama kali mudah dikenali. Ada orang yang gemuk, kurus, atau langsing, ada yang kulitnya coklat, hitam, putih, ada yang rambutnya lurus dan ikal. Dilihat dari sifat, perangai atau karakternya, ada orang yang periang, sabar, cerewet, atau lainnya.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saja. Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita. Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitu pula dengan sifat atau karakter kita yang mirip dengan ayah dan ibu kita.
Jika seorang individu memoiki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukkan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lngkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kodisi alam sekitarnya, baik itu lingkungan buatan seperti tempat tinggal dan lingkungan. Sedangkan lingkungan yang bukan buatan seperti kondisi alam geografis dan iklimnya.
Contoh : Orang yang tinggal di daerah pantai memiliki kebiasaan yang berbeda dengan yang tinggal di daerah pegunungan. Jika orang yang tinggal di daerah pantai bicaranya cenderung keras, berbeda dengan mereka yang tinggal di daerah pegunungan. Orang yang tinggal di pantai dan pegunungan pasti juga memiliki jam kerja yang berbeda sehingga menyebabkan kebiasaan kebiasaan yang berbeda dalam menangani pekerjaan mereka. Beda lingkungan tempat tinggal, cenderung berbeda pula kebiasaan dan perilaku orang-orangnya.
Lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana seseorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, teman dan kelompok sosial lain yang lebih besar.
Seseorang yang sehari-harinya bergaul dengan lingkungan temannya yang bekerja buruh kasar di sebuah proyek memiliki kebiasaanyang khas bagi kelompoknya. Begitu pula dengan orang yang lingkungan sosialnya berada dikelas atas seperti para sosialita, memiliki kebiasaan yang khas pula bagi kelompoknya.
Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain. Kepribadian seseorang itu dipengaruhi faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus menerus. Mayor polak menjelaskan bahwa kepribadian adalah “keseluruhan sikap, kelaziman, pikiran dan tindakan, baik biologis maupun psikologis, yang dimiliki oleh seseorang dan berhubungan dean peranan dan kedudukannya dalam berbagai kelompok dan mempengaruhi kesadaran akan dirinya”. Meskipun dalam pengertian tersebut mayor polaktidak memasukkan faktor lingkungan sebagai bagian dari kepribadian namun dalam pembahasannya dia mengatakan bahwa pembentukkan kepribadian diantaranya dipengaruhi oleh masukan lingkungan sosial (kelompok), dan lingkungan budaya (pendidikan).
Menurut Horton dan Hunt “keseluruhan perilaku seseorang yang merupakan interaksi antara kecendrungan-kecendrungan yang diwariskan (secara biologis) dengan rentetan-rentetan situasi (lingkungan)”.
Sedangkan menurut Nursid sumaatmadja, ia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukkan karakteristik yang khas dari seseorang.
Sebagai makhluk individu,manusia berperan untuk menjalankan beberapa hal seperti berikut :
1.menjaga dan mempertahankan karkat dan martabatnya
2. mengupayakan tentang terpenuhinya hak-hak dasar sebagai manusia
3. merealisasikan segenap potensi diri baik dari sisi rohani maupun jasmani
4. memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya
Contoh Masalah yang Timbul dari Manusia sebagai Makhluk Individu
1. Timbul sifat egois dan ingin menang sendiri pada diri seseorang
2. Timbul sifat apatis, yang artinya masa bodo atau acuh tak acuh
3. Timbul sikap atheis atau tidak memiliki agama pada diri seseorang
4. Iri hati, dengki, dan tidak senang melihat orang lain memperoleh kebahagiaan atau kesenangan
5. Berburuk sangka
6. Memiliki sifat pendendam
7. Umurnya sudah dewasa akan tetapi masih manja serta tingkah laku dan pemikirannya seperti anak kecil

3.2 Manusia sebagai Makhluk Sosial 

 Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika kita pergi kesekolah, kita tidak bisa seenak nya berpakaian menurut kehendak diri sendiri. Kita harus mengikuti peraturan untuk mengenakan seragam. Saat kita memakai seragam, pasti kita berusaha untuk tampil yang menurut diri kita pantas, baik, modis atau up to date oleh orang lain.

Manusia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat, dirumah, disekolah, dan dilingkungan yang lebih besar manusia tidak akan lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

 Manusia secara kodrat nya adalah makhluk sosial atau makhluk yang bermasyarakat, selain itu juga diberikan kelebihan yaitu berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama diantara manusi lainnya. 

 Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampkkan dirinya dalam berbagai bentuk, maka dari iti dengan sendiriya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Dalam konteks sosial yang disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal orang lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Perilaku manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu yang dipengaruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat respon postif dari orang lain (pujian).

 Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarenakan dalam diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, pengusaha cenderung berteman lagi dengan yang pengusaha. Orang borjuis juga cenderung berteman dengan yang borjuis. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.

 Manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan manusia lainnya. Bayi sama sekali tidak berdaya ketika dilahirkan. Ia tidak akan bisa bertahan tanpa pertolongan orang lain. Berbeda dengan hewan, mereka dapat mempertahankan hidupnya di bekali dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, yang diperoleh bukan melalui proses belajar.
Manusia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalmya, ia hanya memiliki insting menangis. Kelaparan pun juga menangis. Manusia memiliki potensiakal yang mempertahankan hidupnya. Namun potensi yang ada hanya mungkin erkembang bila ia hidup dan belajar ditengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja, manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Berkomunikasi juga perlu bantuan orang lain.

Jadi, kesimpulannya adalah :

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
 
4. Potensi manusi akan berkembang bila ia hidup ditengah-tengah manusia. C. Peran Manusia Sebagai

 Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Sebagai makahluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia .setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula.Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya,baik potensi jasmani maupun potensi rohani
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain .kebutuhanakan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan berkelompok pada manusia.
dalam dimensi individu,muncul hak-hak dasar manusia,kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:

a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri

b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.

c. penghargaan akan hak-hak orang lain

d.ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
 
Contoh Masalah yang Timbul dari Manusia sebagai Makhluk Sosial
1. Perkelahian

2. Permusuhan

3. Tawuran antar pelajar atau antar desa

4. Perang antar suku karena salah paham

5. Persaingan yang tidak sehat, baik dilingkungan pendidikan, politik, maupun hukum

BAB IV KESIMPULAN
 Manusia sebagai makhluk individu memiliki cirikhasnya masing-masing, dan juga memiliki kebutuhan khasnya masing-masing,ke unikan manusia juga sering diajadikan patokan manusia, sebagai batasan ataupun semangat mencapai hal yang ia mau, individu manusia mencermikan bagaimana ia berperilaku, bagaimana ia menangani sesuatu, dan juga bagaimana dia mengatasi situasi yang tidak normal manusia sebagai makhluk sosial
 Manusia sebagai makhuk sosial memiliki ketergantungan satu sama lain, hal ini terdorong dari kebutuhan manusia, yang tak bisa dia selseaikan secara individu. manusia menja penting di makhluk sosial dengan berinteraksunya dia dengan lingkungan, yang menyebabkan dia dapat memenuhi kebutuhanya. akan tetapi dengan seiringnya waktu, keadaan sosial menjadi sangat penting dan mempengaruhi manusia secara indivudu.karena tanpa adanya sosial tidak ada pula individu manusia
DAFTAR PUSTAKA


Drijarkara, N. 1969. Filsafat Manusia.Jogjakarta: Jajasan Kanisius
Mauli, Melly. 2011. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial.[online]. Tersedia: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/465/jbptunikompp-gdl-mellymauli-23209-11-babxma-k.pdf  [26 September 2015]
Dardiri, Achmad.Urgensi Memahami Hakekat Manusia.[online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/285/1/URGENSI_MEMAHAMI_HAKEKAT_MANUSIA.pdf  [26 September 2015]
Malihah, Elly.Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.[online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/Bab_2_PLSBT.baru.pdf   [26 September 2015]
Haryanto.2011.Pengertian Interaksi Sosial.[online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/  [26 September 2015]
Gerbang Ilmu. 2014. Ciri Utama dan Arti Manusia sebagai Makhluk Sosial.[online]. Tersedia: http://www.gerbangilmu.com/2014/11/ciri-ciri-utama-dan-arti-manusia.html  [28 September 2015]

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar